Rapat Ngrowot Desa Girikerto


Apa itu upacara adat ngrowot?

Girikerto adalah sebuah desa di Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pada mulanya Desa Girikerto merupakan wilayah yang terdiri dari empat kelurahan, yakni: Kelurahan Tanggung, Ngandong, Nangsri Lor, dan Kemirikebo. Berdasarkan maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterbitkan tahun 1946 mengenai Pemerintahan Kelurahan, maka Kelurahan-Kelurahan tersebut kemudian digabung menjadi satu Desa otonom dengan nama Desa Girikerto. Girikerto kemudian secara resmi ditetapkan berdasarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 1948 tentang Perubahan Daerah-Daerah Kelurahan.


Kirab Budaya Ngrowod atau Ngleluri Ombyaking Warga Hametri Kuncara Desa merupakan rangkaian kegiatan bersih desa untuk mensyukuri karunia dari Tuhan. Rangkaian acara diantaranya adalah membersihkan lingkungan, pentas seni, dialog budaya, lomba kesenian dan juga kegiatan pengajian. Acara juga ditandai dengan kegiatan kirab kirab dan arak-arakan 13 kendi yang berisi air dari Sendang Panguripan, dam tumpeng Ngrowod.

Sebelum kirab, akan dilakukan pengambilan air dari Sendang Panguripan, yang terletak di kampung Nangsri. Ditempat tersebut dipercaya masyarakat setempat bersemayam arwah Kyai dan Nyai Guno Yudo, Nawang Wulan, Nawang Sari dan Nawang Sih. Jumlah 13 kendi melambangkan jumlah padukuhan di Desa Girikerto. Selanjutnya kendi-kendi ini dibawa oleh putra-putri domas yang menggunakan pakaian kebaya menuju Umbul Nangsri. Dengan dikawal oleh barisan prajurit lengkap dengan seragam dan senjata lengkap prajurit adat Jawa, rombongan berjalan kaki sekitar 1,5 km.

Sedangkan Tumpeng Ngrowot dibuat dari hasil bumi yang berasal dari krowotan (umbi-umbian) antara lain uwi, gembili, gadung, tela, garut, suweg dan lainnya yang dikemas dalam satu tatanan. Ngrowot dalam pengertian Masyarakat Jawa berkaitan dengan kegiatan menjalankan puasa dengan hanya makan umbi-umbian.

Nah beberapa hari yang lalu ada Rapat warga Padukuhan Sukorejo, dan hasilnya:
- Upacara ngrowot tanggal 19 puncaknya (seperti biasa)
- Dimas-Diajeng untuk kali ini adalah dari KKN UPN (mencoba hal baru)
- Untuk gunungan di persilahkan bagi kita warga RT02/RW09 agar mempersiapkannya sedemikian rupa, beserta pengombyongnya.
- Jadi diharapkan KT. PPTP (Karang Taruna Pemuda Pemudi Tegal Panggung) agar berpartisipasi dalam acara itu
- Dresscode untuk acara ini adalah busana Jawa, * harus ada nuansa kejawen

Jadi Intinya Kita warga Tegal Panggung diberi amanah untuk gunungan beserta pengombyong kirab budayanya, Persiapan akan dilakukan hingga 1 hari menjelang Hari -H. Pembuatan tumpeng/gunungan dll dilaksanakan malam 19 itu. * tanggal 18nya

Oke, sekian..


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama